Jonathan “DreamKazper” Sanchez seorang pemain profesional asal tim Boston Uprising terpaksa harus dikeluarkan dari tim dan Overwatch League setelah melakukan pelecehan seksual.
Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh DreamKazper pertama kali tersebar melalui Twitter ketika orang-orang mulai membicarakan pengakuan dari seorang penggemar Overwatch berusia 14 tahun mengenai hal yang dilakukan oleh DreamKazper kepada dirinya.
DreamKazper dikabarkan memanfaatkan wanita di bawah umur dengan mendekatinya dan memberikan perhatian kemudian mengambil kesempatan untuk melakukan pelecehan seksual melalui Facetime dan juga Snapchat. Setelah pengakuan dari anak di bawah umur tersebut mulai ramai diperbincangkan, rumor tersebut akhirnya sampai ke pihak Overwatch League dan mereka langsung mengambil langkah tegas dengan membatalkan kontrak DreamKazper dengan Overwatch League.
Selain itu tim Boston Uprising kemudian juga memutuskan untuk mengeluarkan Jonathan “DreamKazper” Sanchez dari tim dan dengan begitu tampaknya karir DreamKazper dari dunia Overwatch akan tamat disini apalagi pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur merupakan hal yang cukup serius di Amerika Serikat.
Kasus Jonathan “DreamKazper” Sanchez menambah rentetan pelanggaran yang dilakukan oleh para pemain Overwatch League. Salah satu kasus yang cukup menghebohkan adalah kasus Felix “xQc” Lengyel yang berasal dari tim Dallas Fuel dimana Ia dikeluarkan dari tim karena komentar kasar mengenai LGBT saat Livestream di Twitch.
Tampaknya pihak Blizzard memang benar-benar menerapkan standar yang tinggi pada Overwatch League baik saat pertandingan sedang berlangsung ataupun tidak. Sehingga para pemain harus tetap menjaga perilaku mereka dan tetap mengikuti peraturan yang berlaku untuk tidak terkena masalah.