Komite International Olimpiade membentuk suatu badan E-Sports resmi untuk membangun komunikasi dan perjanjian antara organisasi Olimpiade dengan industri E-Sports di seluruh dunia.
Dengan masuknya 6 cabang E-Sports yaitu Arena of Valor, Clash Royale, Hearthstone, League of Legends, Pro Evolution Soccer, dan Starcraft II ke dalam ASIAN GAMES 2018 walaupun sebagai demonstrasi tampaknya cukup memberikan dampak besar ke dunia internasional.
Lalu semakin berkembangnya E-Sports dari hari ke hari dan begitu tingginya peminat serta penggemar membuat E-Sports tidak lagi dipandang sebelah mata. Pada tahun 2017, E-Sports berhasil mencapai total penonton sebanyak 250 juta orang dan diestimasi berhasil mendapatkan keutungan sebesar 700 Juta Dollar atau sekitar 10 Triliun Rupiah.
Akhirnya pihak International Olympic Committee (IOC) dan Global Association of International Sports Federations (GAISF) memutuskan untuk membentuk suatu badan E-Sports yang dibentuk untuk melakukan komunikasi mengenai potensi kerja sama antara pihak Olimpiade dengan pemilik tim-tim E-Sports, Organizer E-Sports, serta pemilik dari Game-Game yang tergolong sebagai E-Sports saat ini.
Menurut kabar yang beredar kemungkinan besar E-Sports akan diuji coba pada Olimpiade 2024 dimana negara Prancis akan menjadi tuan rumah. Seperti yang kita ketahui negara Prancis cukup mengikuti E-Sports dan bahkan memiliki tim-tim yang didukung oleh organisasi di sana. Contohnya PSG yang kini memiliki tim Dota 2 yaitu PSG.LGD, lalu ada G2 Esports yang bermarkas di Prancis. Mungkin tahun 2024 akan menjadi momentum yang tepat bagi E-Sports untuk masuk ke dalam Olimpiade.
Namun untuk sementara kita sudah bisa menikmati pertandingan E-Sports di ASIAN GAMES 2018 yang akan dimulai pada tanggal 18 Agustus 2018 sampai 2 September 2018 nanti.