Riot Games berhasil menang atas tuntutan hukum pada kasus pelangaran hak cipta yang ditujukan kepada Shanghai Moonton Technology Co. selaku Developer dari game Mobile Legends.
Update : Denda sebesar 41,8 Miliar Rupiah yang dibayarkan adalah denda kepada CEO dari Shanghai Moonton Technology Co. yaitu Xu Zhenhua atas tuntutan hukum dari pihak Tencent. Kasus pelanggaran hak cipta dari Riot Games terhadap pihak Shanghai Moonton Technology Co. masih tetap berlangsung.
Menurut kabar yang beredar, pihak Tencent yang merupakan pemilik dari Riot Games berhasil mendapatkan 2,9 Juta Dollar atau sekitar 41,8 Miliar Rupiah yang harus dibayarkan oleh pihak Shanghai Moonton Technology Co. karena terbukti melakukan pelanggaran hak cipta dengan meniru game League of Legends.
Tuntutan hukum ini sudah dilayangkan oleh pihak Riot Games dari tahun 2017 melalui Badan Pengadilan California, namun karena perusahaan Shanghai Moonton Technology Co. tidak berada di Amerika Serikat maka akhirnya kasus ini dialihkan ke Badan Pengadilan Shanghai di China.
Dengan begitu Tencent selaku pemilik dari Riot Games maju di Badan Pengadilan Shanghai dan melayangkan tuntutan kepada Shanghai Moonton Technology Co. dan akhirnya pihak pengadilan memutuskan bahwa Shanghai Moonton Technology Co. memang terbukti melakukan pelanggaran hak cipta dan harus membayar denda kepada pihak Tencent.
Awalnya Moonton bersedia untuk membayar sebesar 388 Ribu Dollar atau sekitar 5 Miliar Rupiah berdasarkan hasil perhitungan mereka, namun ternyata pihak pengadilan menyatakan bahwa hasil perhitungan salah karena seharusnya perhitungan menggunakan Book Value (Nilai aset dikurangi beberapa penyusutan) sehingga angka yang didapatkan adalah 2,9 Juta Dollar atau sekitar 41,8 Miliar Rupiah.
Selain game Mobile Legends, pihak Riot Games juga melakukan tuntutan atas game Magic Rush: Heroes yang juga dimiliki oleh pihak Moonton. Riot Games merasa bahwa di dalam game tersebut terdapat beberapa karakter yang mirip dengan Champion yang ada di game League of Legends.
Kemudian game King of Glory (Arena of Valor) yang merupakan game MOBA milik Tencent juga dikabarkan ikut melayangkan tuntutan terhadap Moonton atas pelanggaran hak cipta. Jika hal tersebut benar maka mungkin saja Shanghai Moonton Technology Co. tidak akan bertahan lebih lama lagi.